Kisah-Kisah Al-Quran
Sejumlah
ayat-ayat al-Quran telah memaparkan kisah dan cerita para nabi serta periode
kehidupan mereka. Karena di balik kisah-kisah tersebut tersimpan
pelajaran-pelajaran berharga dan kisah-kisah tersebut—pada hakikatnya—adalah
harta simpanan yang memiliki banyak rahasia dan misteri, ayat-ayat tersebut
telah mendapatkan perhatian dari para sejarawan, penulis buku sejarah dan
kisah-kisah para nabi as dan para peneliti kajian agama secara istimewa. Setiap
dari mereka telah mengambil pengetahuan sesuai dengan kemampuan masing-masing
dari mata air segar itu.
Sebelum
kami memaparkan kisah-kisah para nabi as dengan berlandaskan al-Quran, perlu
kiranya kami kemukakan terlebih dahulu satu mukadimah penting yang dapat kita
jadikan acuan dalam menelaah kisah-kisah para nabi as di dalam al-Quran.
Mukadimah
ini akan memaparkan pembahasan-pembahasan berikut ini:
Pertama,
titik perbedaan antara kisah-kisah al-Quran dan kisah-kisah lain.
Kedua,
tujuan kisah-kisah al-Quran.
Ketiga,
faktor pengulangan dalam kisah-kisah al-Quran.
Perbedaan antara Kisah-kisah Al-Quran dan Kisah-kisah Lain
Secara
mendasar, kisah-kisah al-Quran sangat berbeda dengan kisah-kisah lainnya dari
berbagai segi dan sisi. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa titik pembeda paling
urgen antara kedua jenis kisah itu adalah tujuan yang hendak digapainya. Pada
hakikatnya, tujuan itulah yang menjadi pembeda utama antara kedua jenis kisah
itu.
Setiap
orang yang ingin menceritakan atau menulis sebuah cerita, ia pasti memiliki
sebuah tujuan yang ingin dicapainya. Sebagian orang sangat meminati seni cerita
karena unsur seninya belaka. Dengan kata lain, ia menekuni bidang seni ini
supaya bakat seninya bertambah maju dan berkembang pesat. Sebagian yang lain
menekuni bidang seni ini dengan tujuan hanya ingin mengisi kekosongan waktunya.
Dan kelompok ketiga menelusuri kehidupan seni hanya ingin mengetahui dan
menukil biografi dan sejarah generasi yang telah lalu.
Ringkasnya,
setiap orang menekuni seni cerita ini atas dasar faktor dan dorongan tertentu,
serta ingin menggapai tujuan yang diinginkannya. Hal itu dikarenakan seni
cerita memiliki daya tarik khusus yang tidak dimiliki oleh seni-seni lainnya.
Al-Quran
pun tidak luput dari kaidah di atas. Ia pun memiliki tujuan tertentu dalam
kisah-kisah yang dipaparkannya. Yang pasti, tujuannya di balik pemaparan
kisah-kisah itu tidak terlepas dari tujuan universalnya. Yaitu, hidayah dan
memberikan petunjuk kepada umat manusia, mendidik mereka secara benar dalam
setiap sisi kehidupan, mengadakan reformasi sosial secara mendasar,
dan—akhirnya—menciptakan individu dan masyarakat yang saleh, berkepribadian
Ilahi, dan beriman.
Tujuan Kisah-kisah Al-Quran
Jika kita
menelaah kisah-kisah al-Quran dengan seksama, kita akan memahami bahwa dengan
perantara kisah-kisah itu Allah ingin menyampaikan poin-poin penting yang
dikemas dalam bentuk cerita dan kisah. Di antara tujuan-tujuan itu adalah
sebagai berikut ini:
a.
Membuktikan kewahyuan al-Quran dan kebenaran missi Nabi SAWW; semua yang
diembannya adalah wahyu yang turun dari Allah demi membimbing umat manusia ke
jalan yang lurus. Dengan memperhatikan kecermatan dan kejujuran al-Quran dalam
menukil kisah-kisah itu, kewahyuannya akan dapat dibuktikan. Al-Quran sendiri
telah mengisyaratkan hal ini ketika ia menukil kisah-kisah para nabi, baik di
permulaan maupun di akhir kisah.
Ia
berfirman,
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا
إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَ إِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِيْنَ
“Kami
akan menceritakan kepadamu cerita terbaik dengan apa yang telah Kami wahyukan
al-Quran ini kepadamu meskipun sebelumnya engkau termasuk di antara orang-orang
yang lupa (baca : tidak mengenal kisah itu)”. (Q.S. Yusuf [12] : 3)
Setelah
menukil kisah Nabi Hud as, Ia berfirman,
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ
تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَ لاَ قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ
الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِيْنَ
“Itu
semua termasuk dari berita-berita ghaib (yang) Kami wahyukan kepadamu. Sebelum
ini, engkau dan kaummu tidak mengetahuinya. Maka, bersabarlah! Karena masa
depan berada di tangan orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Hûd [11] : 49)
b.
Membuktikan kesatuan agama dan akidah seluruh nabi as. Karena mereka semua
datang dari Allah, pondasi dakwah mereka adalah satu dan mereka mengajak umat
manusia kepada satu tujuan. Dengan mengingatkan kembali tujuan yang satu ini,
di samping ingin menegaskan kesatuan akar dakwah seluruh agama dan umat
manusia, al-Quran juga ingin menekankan bahwa pondasi dakwah para nabi as tidak
berbeda antara satu dengan lainnya.
Tujuan
ini telah sering diisyaratkan dalam beberapa ayat al-Quran. Realita ini dapat
kita telaah dalam surah al-A’râf [7] : 59, 65, 73, dan 85.
Sebagai
contoh, Allah berfirman,
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوْحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ
اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّيْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
“Kami
telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu, ia berkata, ‘Wahai kaumku, sembahlah
Allah, tiada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya aku takut azab yang
besar terhadap kalian”. (Q.S. Al-A’râf [7] : 59)
Menyembah
Allah adalah satu tujuan yang diproklamirkan oleh seluruh nabi dan rasul as.
c.
Menjelaskan kesatuan metode dan sarana para nabi as dalam berdakwah, kesatuan
sikap mereka dalam menghadapi masyarakat, bagaimana sikap masyarakat dalam
menanggapi ajakan mereka, dan kesamaan adat-istiadat yang berlaku di dalam
masyarakat ketika mereka mulai berdakwah.
Realita
ini dapat kita telaah bersama dalam surah Hûd [11] : 25, 27, 50, dan 61.
d.
Menceritakan pertolongan-pertolongan Ilahi terhadap para nabi as dan menekankan
realita bahwa peperangan ideologi itu pasti berakhir dengan kemenangan di pihak
para penolong Allah. Dengan demikian, para nabi as akan semakin tegar dalam
menjalankan missi mereka, dan para pengikut mereka akan lebih bersemangat untuk
mengemban missi tersebut.
Realita
ini dapat kita renungkan bersama dalam surah al-‘Ankabût [29] : 14-16, 28, 34,
37, 38, 39, dan 40.
e.
Membenarkan kabar-kabar gembira dan peringatan-peringatan Ilahi secara nyata
dengan memberikan contoh-contoh nyata tentang hal itu. Semua itu adalah suatu
implementasi dari rahmat Ilahi bagi orang-orang yang taat dan azab Ilahi bagi
para pembangkang.
f.
Menjelaskan rahmat dan nikmat Ilahi yang telah dicurahkan atas para nabi as
sebagai hasil kedekatan hubungan mereka dengan Allah. Sebagai contoh, hal ini
dapat kita temukan dalam kisah Nabi Sulaiman, Daud, Ibrahim, Isa, Zakaria, dan
lain-lain.
g.
Mengemukakan permusuhan kuno setan terhadap umat manusia di mana ia selalu
menanti kesempatan untuk menyesatkannya. Kisah Nabi Adam as adalah sebuah
contoh riil untuk hal ini.
Faktor Pengulangan Kisah-kisah Al-Quran
Salah
satu pembahasan penting yang mungkin sering kita pertanyakan setiap kali kita
menelaah kisah-kisah al-Quran adalah mengapa sebagian kisah al-Quran diulangi
dalam surah yang lain?
Untuk
menjawab pertanyaan itu, perlu kita perhatikan dua poin berikut ini:
a. Tujuan
yang berbeda menuntut pengulangan kisah. Setiap kisah yang disebutkan dalam
sebuah surah al-Quran tentunya demi menggapai sebuah tujuan tertentu. Karena
terdapat tujuan lain yang berbeda dengan tujuan tersebut, hal itu menuntut
supaya kisah itu diulangi lagi di surah lain demi menggapai tujuan yang lain
pula. Oleh karena itu, jika satu tujuan telah menjadi faktor untuk sebuah kisah
supaya disebutkan pada sebuah surah, faktor lain yang berbeda dapat menjadi
faktor tersendiri untuk kisah itu supaya disebutkan lagi di surah yang lain.
b. Karena
dakwah Islam melalui periode yang berjenjang dan berbeda-beda, dan al-Quran
juga turun sesuai dengan tuntutan setiap periode dakwah itu, secara logis kisah
yang terdapat di dalamnya sesuai dengan tujuan yang ingin digapai dalam setiap
periode dakwah itu akan mengalami pengulangan dalam beberapa surah.
Harapan
kami, semoga rubrik ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mengemban risalah
Ilahiah yang suci ini dan kisah-kisah para nabi as ini dapat menjadi figur
teladan dalam kita mengemban missi Ilahi. Amin!
Sumber Artikel : http://achsanarea23.blogspot.com/2012/09/cara-pasang-kotak-permalink-di-bawah.html#ixzz2B8PBsDfT
Nice post sob!...
ReplyDeleteLink Blog sobat terpasang di sini
Terima kasih banyak atas kesediaan sobat untuk berkunjung ke gubuk saya & Salam Berbagi Sob!...
Kita saling follow yuk sob...
Btw, blog sobat sudah saya follow & saya tunggu folbacknya ya :)